Keutamaan Bersikap Qana’Ah


Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam biar terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya sampai hari Kiamat, amma ba’du:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ, ورُزِقَ كَفَافًا, وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ”

Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang cukup, dan diberikan oleh Allah perilaku qana’ah (rasa cukup) terhadap pemberian-Nya” (HR. Tirmidzi, dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani)

عَنْ سَلَمَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ مِحْصَنٍ الخَطْمِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، وَكَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

Dari Salamah bin Ubadullah bin Mihshan Al Hazhmiy dari ayahnya yang pernah akrab dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang di pagi hari dirinya aman, sehat badannya, dan di dekatnya ada makanan untuk hari itu, maka seolah-olah dunia telah diberikan kepadanya.” (HR. Tirmidzi, dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani)

Syarh/Penjelasan:
Dalam hadits di atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut “beruntung” orang yang mempunyai tiga kasus di atas; yaitu sebagai seorang muslim, mendapat kecukupan, dan dikaruniakan perilaku qana’ah (merasa cukup dengan pertolongan Allah tersebut). Falaah (beruntung) berarti mendapat semua yang diinginkan dan selamat dari semua yang tidak diinginkan.

Ketiga kasus tersebut mengakibatkan seseorang beruntung, alasannya ialah ketiga-tiganya menghimpun kebaikan di dunia dan akhirat. Hal itu, alasannya ialah seorang hamba apabila diberi petunjuk masuk ke dalam Islam yang merupakan agama Allah, dimana hanya agama Islam saja yang diterima-Nya, ia (Islam) juga sebagai kunci seseorang untuk memperoleh pahala terhadap amal salehnya, dan sebagai kunci seseorang selamat dari siksa-Nya. Hal ini merupakan keberuntungan. Kemudian apabila ditambah dengan memperoleh rezeki yang mencukupinya yang membuatnya tidak meminta-minta kepada makhluk yang merupakan kehinaan. Lalu ditambah lagi nikmatnya dengan dikaruniakan oleh Allah perilaku qana’ah terhadap pemberian-Nya, maka bahwasanya ia memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat. Keberuntungan apa lagi sehabis ini? Di dunia ia mendapat kepuasan dan di darul abadi mendapat kepuasan.

Mafhum hadits tersebut ialah apabila ketiga kasus tersebut tidak ada maka ia tidak mendapat keberuntungan. Jika agama Islam tidak dimilikinya, maka kerugian yang diperolehnya ialah kerugian yang besar, alasannya ialah ia akan mendapat kesengsaraan yang kekal. Jika ia telah menjadi muslim, tetapi ia tidak diberikan kecukupan, maka yang demikian sanggup membuatnya memperoleh madharat dan kekurangan. Dan jikalau ia telah menjadi muslim serta mendapat rezeki yang cukup, namun tidak mendapat perilaku qana’ah terhadap rezeki yang diperolehnya, maka ia akan selalu miskin. Hal itu alasannya ialah orang yang kaya, bukanlah orang yang banyak harta, tetapi orang yang kaya ialah orang yang kaya hati. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الغِنَى عَنْ كَثْرَةِ العَرَضِ، وَلَكِنَّ الغِنَى غِنَى النَّفْسِ

“Kaya itu bukanlah alasannya ialah banyak harta, akan tetapi kaya itu ialah kaya hati (merasa cukup dan puas).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Betapa banyak orang yang hartanya banyak, namun hatinya miskin sehingga selalu merasa kekurangan? Dan betapa banyak orang yang fakir tetapi hatinya kaya dan mempunyai perilaku qana’ah merasa kaya dan tidak berkurangan?

Wallahu a’lam wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.



Penulis: Marwan Hadidi, S.Pd.I
Artikel Muslimah.Or.Id

Sahabat muslimah, yuk berdakwah bersama kami. Untuk isu lebih lanjut silakan klik disini. Jazakallahu khaira

Sumber https://iberdakwah.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel