Tahun Baru, Perayaan Warisan Jahiliyah


Adakah tahun gres di masa Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam? Jawabannya, ada. Dahulu ada dua hari raya besar sebelum penetapan Idul Fithri dan Idul Adha, yaitu hari besar Nairuz dan Mihrajan.

Apa yang dimaksud dua hari raya tersebut?

Ada hadits sebagai berikut.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ لِأَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ يَوْمَانِ فِي كُلِّ سَنَةٍ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ قَالَ كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, dahulu orang-orang Jahiliyyah mempunyai dua haridi setiap tahun yang malan mereka biasa bersenang-senang ketika itu. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba ke kota Madinah, dia bersabda,

“Dahulu kalian mempunyai dua hari di mana kalian bersenang-senang ketika itu. Sekarang Allah telah menggantikan untuk kalian dengan dua hari besar yang lebih baik yaitu Idul Fithri dan Idul Adha.” (HR. Abu Daud no. 1134; An-Nasa’i no. 1556. Sanad hadits ini shahih berdasarkan Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan dalam Minhah Al-‘Allam, 4: 142)

Kalau kita melihat keterangan para ulama, hari Nairuz yaitu perayaan awal tahun Syamsiyah. Sedangkan Mihrajan yaitu perayaan enam bulan setelahnya. Lihat keterangan dalam Minhah Al-‘Allam, 4: 142.

Hadits di atas memperlihatkan bahwa Allah telah membatalkan dua perayaan yang diadakan orang-orang jahiliyah tersebut dan diganti dengan dua hari ied yang dimiliki oleh umat Islam ketika ini yaitu Idul Fithri dan Idul Adha. Dan dinyatakan bahwa dua hari ied kita lebih baik, namun itu bukan membuktikan bahwa dua hari besar jahiliyah sebelumnya ada kebaikan. Tetap tidak ada kebaikan pada dua hari jahiliyah tersebut.

Hari Idul Fithri dan Idul Adha yaitu hari kegembiraan dan hari besar. Idul Fithri yaitu hari di mana kita bersyukur dikarenakan telah menjalankan puasa sebulan penuh. Idul Adha yaitu hari di mana kita bersyukur dikarenakan telah diberi akomodasi melakukan manasik haji dan ibadah qurban. Semua ibadah yang dilaksanakan tersebut mempunyai kebaikan yang banyak.

Dari hadits juga memperlihatkan bahwa di hari ied disunnahkan untuk menampakkan kegembiraan.

Juga hendaklah orang yang melarang dari sesuatu menawarkan ganti, bukan hanya sekedar melarang. Itulah yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada dua hari ied tersebut.

Kesimpulan …

Kalau memang hari Nairuz sudah digantikan dengan hari ied kita ketika ini dan digolongkan hari Nairuz sebagai hari Jahiliyah, bagaimana Anda menilai perayaana tahun gres yang dimeriahkan ketika ini? Bukankah sama dengan hari Nairuz di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ternyata hari besar jahiliyah masih diwariskan dalam badan umat ini. Wallahul musta’an.

Wallahu waliyyut taufiq was sadaad. []

Baca juga: 10 Kerusakan Dalam Perayaan Tahun Baru
Baca juga: Tahun Baru, Perayaan Orang Kafir yang Diikuti Umat Islam





Disusun di Soeta Airport ketika safar, 17 Rabi’ul Awwal 1437 H
Oleh Al-Faqir Ila Maghfirati Rabbihi: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho

Referensi:
Minhah Al-‘Allam fi Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan pertama, tahun 1428 H. Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.
Sumber https://iberdakwah.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel