Makanan Dan Minuman Jin
Terdapat banyak dalil yang menyampaikan bahwa jin melaksanakan kegiatan makan dan minum sebagaimana manusia. Diantaranya,
Related
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ
“Jika salah seorang di antara kalian makan, makanlah dengan tangan kanannya. Ketika minum, minumlah dengan tangan kanan. Karena setan itu makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim 2020).
[2] Peringatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi yang makan tidak membaca basmalah
Dalam hadis dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لاَ مَبِيتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ. وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ. وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
“Jika salah seorang di antara kalian memasuki rumahnya, kemudian ia berdzikir pada Allah ketika memasukinya dan ketika hendak makan, maka setan pun berkata (pada teman-temannya), “Sungguh kalian tidak mendapat tempat bermalam dan tidak mendapat makan malam.” Namun ketika seseorang memasuki rumah dan tidak berdzikir pada Allah, setan pun berkata (pada teman-temannya), “Akhirnya, kalian mendapat tempat bermalam.” Jika ia tidak menyebut nama Allah ketika makan, setan pun berucap (pada teman-temannya), “Kalian alhasil mendapat tempat bermalam dan makan malam.” (HR. Muslim 2018).
Dalam hadis dari Umayyah bin Mihshon Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah duduk dan ketika itu ada seseorang yang makan tanpa membaca Bismillah sampai makanannya tersisa satu suapan. Ketika ia mengangkat suapan tersebut ke mulutnya, ia mengucapkan: “Bismillah awwalahu wa akhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tertawa dan dia Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا زَالَ الشَّيْطَانُ يَأْكُلُ مَعَهُ فَلَمَّا ذَكَرَ اسْمَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ اسْتَقَاءَ مَا فِى بَطْنِهِ
“Setan terus makan bersamanya sampai ketika ia menyebut nama Allah (Bismillah), setan memuntahkan apa yang ada di perutnya.” (HR. Abu Daud 3768, Ahmad 18963 dan al Hafizh Abu Thohir menyampaikan bahwa sanad hadis ini hasan).
[3] Permintaan jin muslim kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia bercerita, Bahwasanya ia pernah membawakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wadah berisi air wudhu dan untuk istinjak beliau. Ketika ia membawanya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Siapa ini?” “Saya, Abu Hurairah”.
Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta, “Carikan beberapa buah watu untuk kugunakan bersuci. Dan jangan bawakan padaku tulang dan kotoran.” Abu Hurairah berkata, “Kemudian saya mendatangi dia dengan membawa beberapa buah watu dengan ujung bajuku. Hingga saya meletakkannya di samping dia dan saya berlalu pergi. Ketika dia selesai buang hajat, saya pun berjalan menghampiri dia dan bertanya, “Ada apa dengan tulang dan kotoran?” Beliau bersabda,
هُمَا مِنْ طَعَامِ الْجِنِّ ، وَإِنَّهُ أَتَانِى وَفْدُ جِنِّ نَصِيبِينَ وَنِعْمَ الْجِنُّ ، فَسَأَلُونِى الزَّادَ ، فَدَعَوْتُ اللَّهَ لَهُمْ أَنْ لاَ يَمُرُّوا بِعَظْمٍ وَلاَ بِرَوْثَةٍ إِلاَّ وَجَدُوا عَلَيْهَا طَعَامًا
“Tulang dan kotoran merupakan kuliner jin. Keduanya termasuk kuliner jin. Aku pernah didatangi rombongan utusan jin dari tempat Nashibin dan mereka ialah sebaik-baik jin. Mereka meminta bekal kepadaku. Lalu saya berdoa kepada Allah untuk mereka biar setiap kali mereka melewati tulang dan kotoran, mereka mendapat kuliner padanya”. (HR. Bukhari 3860)
Dalam hadis lain dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَسْتَنْجُوا بِالرَّوْثِ وَلاَ بِالْعِظَامِ فَإِنَّهُ زَادُ إِخْوَانِكُمْ مِنَ الْجِنِّ
“Janganlah kalian beristinja’ (membersihkan kotoran pada dubur) dengan kotoran dan jangan pula dengan tulang alasannya ialah keduanya merupakan bekal bagi saudara kalian dari kalangan jin.” (HR. Tirmidzi no. 18. Syaikh Al Albani menyampaikan bahwa hadits ini shahih)
[4] Penjelasan Ibnul Qayyim
Ibnul Qayyim menyebutkan bahwa khamr ialah minuman setan. Karena Allah berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ
“Hai orang-orang yang beriman, bergotong-royong (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, ialah termasuk perbuatan setan.” (QS. Al Maidah: 90).
Allah sebut, minum khamr ialah perbuatan setan. Artinya khamr termasuk minuman setan. (Alam jin wa Syayathin, hlm. 20)
Apa Jenis Makanan Jin?
Berdasarkan beberapa dalil di atas, ada beberapa benda yang menjadi kuliner jin,
[1] Tulang dari binatang yang disembelih dengan menyebut nama Allah
[2] Kotoran hewan, dan ini menjadi kuliner binatang jin
Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, bahwa para Jin tiba kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan meminta kepada dia kuliner yang halal. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada mereka,
لَكُمْ كُلُّ عَظْمٍ ذُكِرَ اسْمُ اللهِ عَلَيْهِ يَقَعُ فِي أَيْدِيكُمْ أَوْفَرَ مَا يَكُونُ لَحْمًا وَكُلُّ بَعْرَةٍ عَلَفٌ لِدَوَابِّكُمْ
“Makanan halal untuk kalian ialah semua tulang binatang yang disembelih dengan menyebut nama Allah. Ketika tulang itu kalian ambil, akan penuh dengan daging. Sementara kotoran binatang akan menjadi kuliner bagi binatang kalian.” (HR. Muslim 450)
[3] Makanan yang dikonsumsi umumnya manusia. Karena jin juga turut makan bersama kita.
[4] Makanan yang haram, ibarat bangkai dan binatang yang disembelih dengan tidak menyebut nama Allah.
Sebagaimana insan muslim dihentikan untuk makan binatang yang disembelih dengan tidak menyebut nama Allah, jin muslim juga dihentikan untuk memakannya. Sehingga binatang semacam ini dimakan oleh jin kafir. (Alam Jin wa Syayathin, Dr. Umar al-Asyqar, hlm. 20)
Semua keterangan di atas sekaligus mengajarkan kita beberapa susila biar kita tidak terganggu jin.
Demikian, Allahu a’lam. []
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits
Dewan Pembina Konsultasisyariah.com
Artikel oleh KonsultasiSyariah
Sumber https://iberdakwah.blogspot.com/