Cara Ruqyah Syar'iyyah Diri Sendiri Dilengkapi Video Panduan
Ruqyah termasuk bab dari doa. Hanya saja, umumnya dalam bentuk memohon derma dari gangguan sesuatu yang tidak diinginkan. Baik penyakit batin atau fisik.
Related
والرقية : العوذة التي يرقى بها صاحب الآفة كالحمى والصرع وغير ذلك من الآفات
Ruqyah ialah doa memohon perlindungan, yang dibacakan untuk orang yang sedang sakit, ibarat demam, kerasukan, atau penyakit lainnya. (an-Nihayah fi Gharib al-Atsar, 2/254)
Karena itu, kalimat yang dibaca dalam ruqyah sifatnya khusus. Sementara doa lebih umum, meliputi semua bentuk permohonan.
al-Qarrafi mengatakan,
والرقى ألفاظ خاصة يحدث عندها الشفاء من الأسقام و الأدواء والأسباب المهلكة
Ruqyah ialah lafadz khusus yang diucapkan dengan niat mengucapkannya untuk kesembuhan dari penyakit, dan segala lantaran yang merusak. (Aunul Ma’bud, 10/264)
Karena itu, prinsip dari ruqyah ialah membaca ayat al-Quran atau doa-doa dari hadis, dengan niat untuk melindungi diri dari penyakit dalam diri kita, baik fisik maupun non fisik. Di sinilah kita sanggup membedakan antara ruqyah dengan membaca al-Quran biasa. Bacaan al-Quran sanggup menjadi ruqyah, kalau diniatkan untuk ruyah.
Dan kondisi hati sangat memilih kekuatan ruqyah. Semakin tinggi tawakkal seseorang saat meruyah, semakin besar peluang untuk dikabulkan oleh Allah. Karena itu, sebelum melaksanakan ruqyah, orang perlu menyiapkan suasana hati yang baik. Tanamkan tawakkal kepada Allah, dan perbesar husnudzan (berbaik sangka) bahwa Allah akan menyembuhkannya.
Apa yang sanggup dilakukan?
Ada beberapa etika yang sanggup anda lakukan saat hendak meruqyah,
[1] Berwudhu terlebih dahulu, lantaran saat membaca kalimat thayibah, dianjurkan dalam keadaan suci.
[2] Baca ayat al-Quran yang sering dipakai untuk ruqyah, dengan niat ruqyah. Seperti ayat kursi, dua ayat terakhir surat al-Baqarah, atau surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas, atau ayat lainnya.
[3] Bisa juga dengan memakai doa yang pernah diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
[4] Bisa juga dengan mengusapkan tangan ke anggota tubuh yang sanggup dijangkau, atau ke anggota tubuh yang sakit.
[5] Atau memakai media air. Caranya, kita membaca ayat-ayat ruqyah dengan mendekatkan segelas air higienis di mulut. Selesai baca, air diminum.
[6] Selanjutnya, tawakkal kepada Allah.
Beberapa Praktek Ruqyah diri Sendiri
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita beberapa doa dan ruqyah yang sanggup kita baca saat sakit. Diantaranya,
Pertama, doa saat ada bab anggota tubuh yang sakit.
Caranya,
[1] Letakkan tangan di bab tubuh yang sakit
[2] Baca “bismillah” 3 kali
[3] Lanjutkan dengan membaca doa berikut 7 kali,
أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
(A’uudzu bi ‘izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru )
“Aku berlindung dengan keperkasaan Allah dan kekuasaan-Nya, dari kejelekan yang saya rasakan dan yang saya khawatirkan.”
Dalilnya:
Dari Utsman bin Abil Ash radhiyallahu ‘anhu, bahwa dia mengadukan rasa sakit di badannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruhnya, “Letakkanlah tanganmu di atas daerah yang sakit dari tubuhmu,” kemudian dia ajarkan doa di atas. (HR. Muslim 5867 dan Ibnu Hibban 2964)
Kedua, ruqyah sebelum tidur
Gabungkan dua telapak tangan, kemudian dibacakan surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas, kemudian tiupkan ke kedua telapak tangan. Kemudian usapkan kedua telapak tangan itu ke seluruh tubuh yang sanggup dijangkau. Dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bab depan.
Kemudian diulang hingga tiga kali.
Ini menurut hadis dari A’isyah radhiyallahu ‘anha, yang menceritakan kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelulm tidur. (HR. Bukhari 5017 dan Muslim 2192).
Ketiga, ruqyah saat terluka
Ambil ludah di ujung jari, kemudian letakkan di tanah, selanjutnya letakkan adonan ludah dan tanah ini di bab yang luka, sambil membaca,
بِسْمِ اللَّهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا بِرِيقَةِ بَعْضِنَا يُشْفَى سَقِيمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَا
(Bismillah, turbatu ardhinaa bi riiqati ba’dhinaa, yusyfaa saqimuna bi idzni rabbinaa..)
“Dengan nama Allah, Debu tanah kami dengan ludah sebagian kami agar sembuh orang yang sakit dari kami dengan izin Rabb kami.” (HR. Bukhari 5745 & Muslim 5848).
Mencegah Lebih Baik dari Pada Mengobati
Teori ini berlaku umum, baik dalam ilmu medis konvensional maupun ilmu medis nabawi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih banyak mengajarkan kepada umatnya untuk lebih banyak berdzikir, merutinkan dzikir dalam setiap keadaan, terutama setiap pagi dan sore.
Banyak diantara doa dan dzikir pagi-sore yang dijadikan lantaran untuk menerima penjagaan dari Allah dari setiap gangguan makhluk yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.
Karena itulah, di dua waktu ini, Allah memotivasi kita untuk kita untuk memperbanyak berdzikir,
Allah perintahkan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk selalu istighfar dan banyak berdzikir setiap pagi dan sore,
وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
“Mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.” (QS. Ghafir: 55).
Allah perintahkan Nabi Zakariya untuk rutin berdzikir setiap pagi dan sore,
وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
“Perbanyaklah berdzikir menyebut nama Rabmu, dan sucikan Dia setiap sore dan pagi.” (QS. Ali Imran: 41).
Allah juga memuji orang yang rajin dzikir dan berdoa setiap pagi dan petang,
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ
“Bersabarlah kau gotong royong dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap wajah-Nya…” (QS. al-Kahfi: 28).
Selengkapnya sanggup anda pelajari di:
Dzikir Penangkal Gangguan Jin dan Sihir (Bagian 1)
Dzikir Penangkal Gangguan Jin dan Sihir (Bagian 2)
Allahu a’lam. []
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits
Dewan Pembina Konsultasisyariah.com
Artikel oleh KonsultasiSyariah.Com
Sumber https://iberdakwah.blogspot.com/