Pengecut Cari Selamat


Suatu ketika terjadilah pertempuran antara para burung melawan hewan buas. Pada awal pertempuran kelelawar bergabung di pihak para burung, namun sesudah beberapa ketika ia melihat posisi para burung terdesak dan akan mengalami kekalahan. Maka belakang layar si Kelelawar menyingkir dan bersembunyi di daerah yang aman, mengintip usaha hidup mati para burung hingga pertempuran itu berakhir dengan kemenangan di pihak para hewan buas.

Ketika para hewan buas itu pulang dengan membawa kemenangan, tanpa setahu mereka si Kelelawar ikut bergabung dengan kelompok mereka. Namun sesudah berjalan agak usang beberapa hewan buas menyadari jika si Kelelawar tidak berada di pihak mereka ketika pertempuran tadi, dan mereka mulai bertanya-tanya, "Bukankah si Kelelawar itu berada di pihak para burung yang bertempur melawan kita?"

Para hewan buas pun bergunjing dan ketika gunjingan itu hingga ke pendengaran Kelelawar, ia menepis dengan berkata, "Tentu saja tidak! Saya termasuk kelompok kalian, kelompok hewan buas. Saya bukan kelompok burung. Saya mempunyai gigi yang tajam menyerupai kalian. Pernahkah kalian melihat burung mempunyai gigi-gigi tajam menyerupai yang kita miliki? Tentu tidak bukan? Mereka mempunyai paruh, sedangkan saya mempunyai moncong hewan buas, sama menyerupai kalian!"

Para hewan buas tidak sanggup berkata apa-apa lagi dan membiarkan si Kelelawar tinggal bersama kelompok mereka. Tidak begitu usang kemudian terjadi lagi pertempuran antara para hewan buas dengan para burung, dan kali ini para burung yang berada diatas angin segera akan sanggup mengalahkan para hewan buas. Melihat situasi yang tidak menguntungkan itu si Kelelawar belakang layar menjauh dari medan pertempuran dan bersembunyi di daerah yang kondusif sambil melihat perkembangan hingga pertempuran berakhir. Dan benar, para burung yang memenangkannya.

Related

Ketika para burung pulang ke daerah mereka, si Kelelawar ikut bergabung bersama mereka dan ketika para burung menyadari keberadaannya mereka bertanya, "Kau kan musuh kami! Kami melihatmu bertempur di pihak hewan buas melawan kami!"

"Tentu Tidak! Saya termasuk kelompok kalian, saya juga menyerupai kalian mempunyai sayap dan berkaki dua. Pernahkah kalian melihat hewan buas berkaki empat itu mempunyai sayap?" Para burung hanya sanggup melamun dan membiarkan si Kelelawar tinggal bersama mereka.

Sejak itu, setiap kali terjadi pertempuran si Kelelawar selalu berpidah ke pihak yang menang. Tetapi kesudahannya terjadi perdamaian dan perang diantara para burung dan hewan buas berakhir. Melihat kelakuan si Kelelawar selama masa perang itu, para burung dan hewan buas pun berunding soal apa yang patut mereka lakukan terhadap si Kelelawar. Akhirnya mereka setuju memutuskan untuk mengucilkannya, dan berkata, "Mulai kini kau hanya akan terbang dan mencari makan di malam hari, serta tak akan mempunyai teman baik yang sanggup terbang maupun yang berjalan di darat. Kami tak sudi mendapatkan kau sebagai kelompok kami!"

Sumber : William Bausch

Sumber https://www.aridjaya.com/

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel