Mengenal Semua Wacana Baterai Ponsel



Salah satu elemen terpenting dari smartphone yaitu baterai. Ibarat kendaraan bermotor yang memerlukan bensin, menyerupai itulah baterai sebagai sumber kehidupan smartphone. Berapa usang waktu yang diperlukan untuk mengisinya? Berapa usang baterai akan habis dalam pemakaian? Apa perbedaan antara tipe baterai? Inilah pertanyaan utama yang akan kita jawab dan kita akan mencoba menciptakan beberapa mitos dan legenda yang salah yang akan menciptakan kau terkejut dan geleng-geleng kepala apabila sudah mengetahuinya. Di bawah ini, akan menemukan panduan dasar untuk baterai.

1. Tips Menjaga Baterai Biar Tetap Sehat

Hal pertama yang perlu kita penjelasan yaitu masa pakai baterai akan bergantung pada seberapa banyak kau menggunakan smartphone. Perhatikan juga, bahwa baterai berkapasitas lebih tinggi (dengan nomor mAh lebih besar) biasanya bertahan lebih lama, walaupun hal ini sangat bergantung pada elemen yang dimiliki smartphone, menyerupai layar, dan administrasi aplikasi dan pengoptimalan software.

Kebanyakan smartphone mempunyai prosesor dan RAM yang kuat. Prosesor ini biasanya tidak banyak mengkonsumsi energi, namun, mengingat perkembangan teknologi mereka, beberapa telah meningkatkan kebutuhan daya mereka.
Jika bengkak, saatnya mengganti.

Daya baterai lebih banyak dikonsumsi oleh layar, terutama kalau layar beresolusi tinggi dan kalau banyak waktu menggunakannya. Selain itu, konektivitas nirkabel (3G, 4G, Wi-Fi, NFC, Bluetooth, GPS) juga menggunakan energi yang adil supaya bisa bekerja dengan benar. Dengan mempertimbangkan semua elemen tersebut, ada beberapa smartphone high-end yang bisa bertahan lebih dari 24 jam tanpa perlu diisi ulang, ada pula smartphone yang hanya bertahan kurang dari sehari.

Dari segi saran umum, penggunaan baterai yang baik pada ponsel cerdas dimulai dengan pengisian daya sebelum mati dengan sendirinya. Dan, jangan khawatir kalau kau mencabutnya sebelum baterai mencapai 100 persen. Matikan fitur / koneksi yang tidak kau butuhkan dan atur kecerahan layar seminimal mungkin.

Singkatnya, inilah daftar beberapa saran umum:
  • Segera isi daya perangkat smartphone ketika ada peringatan baterai lemah, dan jangan menunggu hingga mati sendiri.
  • Cabut ketika kau perlu, atau bila mencapai 100 persen kalau Anda bisa (tidak ada gunanya membiarkannya terpasang berjam-jam).
  • Jauhkan smartphone dari suhu panas.
  • Hemat energi dengan mematikan fitur yang tidak kau butuhkan dan matikan kecerahan layar.
2. Dua Jenis Baterai Ponsel Yang Paling Mutakhir

Dalam dekade terakhir, kita telah melihat banyak sekali jenis baterai tiba dan pergi, masing-masing dengan kemampuan kinerja yang berbeda. Ini berarti, pada akhirnya, ada banyak legenda perihal baterai. Baterai pada smartphone pertama yaitu Nickel-Cadmium (Ni-Cd) atau Nickel-Metal Hydride (Ni-MH), yang juga terintegrasi dalam banyak perangkat elektronik lainnya. Jenis baterai ini diproduksi secara ekonomi, namun dilema utamanya yaitu dampak memori, dan cepat berkurang kapasitasnya dari waktu ke waktu.

Saat ini, baterai yang mendominasi pasar smartphone adalah: Lithium-ion (Li-ion) dan Lithium-polymer (Li-Po).

#1. Baterai lithium-ion (Li-ion)

Baterai lithium cukup standar pada ponsel cerdas alasannya ringan dan memperlihatkan daya tahan baterai yang layak. Desain ringan dan kompak mereka yaitu aset terbesar mereka. Dalam hal kerugian, baterai Li-ion abadi hingga beberapa kali pengisian, antara 300 hingga 1000 kali pengisian, dan produksinya mahal harganya. Pada akhirnya, baterai ini paling berbahaya dari semua baterai, alasannya bisa terlalu panas dan bahkan meledak alasannya diproduksi dengan materi yang gampang terbakar.

Bagaimanapun kau harus selalu menjaga seberapa persen isi baterai ini, penting untuk membiarkannya dengan pengisian sekurang-kurangnya 40 persen, untuk menghindari periode pengisian yang lama. Pengisian baterai Lithium-ion ini jauh lebih cepat daripada pengisian baterai lain meski ada dua fase. Pertama, fase charging cepat hingga 80 persen dan kemudian fase charging pelan-pelan mencapai 100 persen.

#2. Baterai Lithium-Polymer (LiPo)

Baterai LiPo menjadi semakin umum, dan serupa dengan jenis baterai yang disebutkan sebelumnya, namun lebih fleksibel sehingga bisa dipakai pada perangkat yang lebih kecil. Baterai LiPo mempunyai lebih banyak kerapatan energi dan jauh lebih ringan.

Namun, ada beberapa kelemahan. Baterai LiPo berharga lebih mahal dari baterai Li-ion dan sedikit lebih gampang terbakar. Jika, untuk alasan apapun, kau meninggalkan ponsel tanpa tanpa charging sama sekali, mengisi ulang baterai lagi bisa jadi mustahil dilakukan dengan pengisi baterai standar, jadi hati-hati dengan ini.

3. Mitos dan kebohongan penggunaan baterai.

#1. Pengisian baterai kali pertama harus lebih usang dari biasanya.

Ini yaitu mitos yang diturunkan dari baterai nickel cadmium. Tidak berlaku dengan baterai Lithium-ion dan Lithium-polymer ketika ini. Sebaiknya kau mengecasnya secara normal, nggak peduli apakah itu kau mengisi baterai smartphone untuk pertama kalinya atau apakah itu pada hari biasa. 

#2. Waktu pengisian sebanding dengan masa pakai baterai.

Ini juga merupakan legenda yang dilontarkan dari baterai masa lalu. Pengisian dilakukan berkat chip charger di smartphone yang mengontrol prosesnya. Idealnya, perangkat harus dicabut ketika mencapai 100 persen paling banyak; sehabis itu tidak perlu untuk dicharge lagi.

#3. Baterai punya "ingatan"

Kamu mungkin pernah mendengar saran supaya secara rutin mengosongkan seluruh kapasitas baterai kemudian mengisinya penuh-penuh supaya "ingat" dengan kapasitas aslinya. Ada pula tawaran untuk tidak mengisi baterai sebelum kosong. 

Mitos ini tolong-menolong salah alasannya siklus pengisian menyerupai itu tak menghipnotis kinerja baterai. Sering-sering mengisi baterai sebelum benar-benar habis pun tak akan merusaknya. Efek ingatan alias "memory effect" yaitu wangsit lain yang tiba dari baterai Ni-Cad dan Ni-MH, tapi baterai Lithium Ion dan Lithium Polymer modern tak terdampak.

#4. Baterai ponsel akan rusak apabila diisi semalaman.

Menancapkan ponsel ke charger sebelum tidur yaitu kebiasaan yang lazim dilakukan banyak orang, mungkin juga termasuk kamu. Nah, apakah hal ini bisa mengakibatkan "overload" atau merusak baterai?
Jawabannya yaitu tidak. Ponsel masa kini sudah cukup "pintar" untuk memutus arus listik secara otomatis ketika baterai sudah terisi penuh, walaupun ia masih tersambung ke charger. 


#5. Menaruh baterai di freezer/menjemur bisa memperpanjang umurnya.

Mitos yang satu ini berasal dari baterai kuno dan sama sekali tidak benar, apalagi bagi baterai Lithium-Ion modern yang justru bisa mengalami kerusakan jawaban panas atau hambar berlebih.

#6. Menghindari menggunakan ponsel ketika di-charge.

Menggunakan ponsel ketika sedang tersambung ke charger tidak akan besar lengan berkuasa jelek pada baterai. Entah dipakai atau tidak, baterai ponsel akan terisi menyerupai yang seharusnya.

Lagipula, ponsel kerapkali mengaktifkan dirinya sendiri ketika sedang di-charge, contohnya untuk mengunduh update software lewat Wi-Fi atau sinkronisasi data. Jadi, jangan takut untuk menggunakan ponsel ketika sedang diisi baterainya.

#7. Kalibrasi baterai, mitos?

Bila kau menyidik baterai ponsel kau tidak pernah mencapai angka 100 persen dalam pengisian dan tetap sebesar 95 persen atau 90 persen, matikan segera, hidupkan lagi ponsel dan cari tahu apakah baterai telah memburuk alasannya sudah tua, atau apakah alasannya penggunaan yang terlalu intensif. Atau alasannya smartphone terkena suhu tinggi, atau bisa juga hingga ke banyak sekali dilema lainnya.

Ada banyak situs web yang memberi tahu 'cara mengkalibrasi baterai', namun tolong-menolong tidak mengkalibrasi baterai itu sendiri. Mereka hanya mengatur ulang statistik baterai di ponsel, sehingga kau mendapat pembacaan yang lebih akurat, tidak memperbaiki masa pakai baterai dengan cara yang berarti.

4. Kesimpulan

Mungkin tidak ada yang paling baik dari teknologi baterai. Tapi hingga sekarang, banyak perbaikan telah dilakukan untuk memperbaikinya, menyerupai mode Doze di Android Marshmallow. Tidak ada resep asing yang bisa menciptakan baterai bertahan selama dua hari lebih semenjak layanan dan teknologi yang kita gunakan ketika ini membutuhkan lebih banyak energi dan tenaga daripada ponsel masa lampau.

"Isi baterai ketika smartphone meminta dan cabut dari pengisian sesuai yang kau inginkan"

Saat mengisi baterai, pertimbangkan produsen yang menyarankan supaya kau mengisi baterai ponsel cerdas ketika diminta. Waspadalah terhadap mitos dan legenda. Sadarilah bahwa masa pakai baterai akan selalu bergantung pada fitur yang kau gunakan.

Jika baterai membengkak, jangan ragu untuk menggantinya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel