Kebiadaban Ideologi Komunisme Dalam Catatan Sejarah
Sejarah mencatat ideologi ini melaksanakan pemberontakan/kudeta di 75 negara, negara bagian, pulau, dan kota sepanjang masa 69 tahun (1918-1987); berhasil 28, gagal di 47 tempat. Marxisme-Leninisme-Stalinisme-Maoisme-Hoisme-Aiditisme-PolPotisme ini menerima kesempatan berkuasa di dunia selama 74 tahun (1917-1991) di 28 negara.
Related
Dalam perebutan kekuasaan dengan kekerasan itu apa fatwa praktisnya? Untuk sanggup berhasil (Colegrove: 1957, Schwarz: 1972, Zagladin: 1973, Conquest: 1990, Nihan: 1991) ada 18 butir patokan yang menjadi tuntunan praktis: berdusta, memutar balik fakta, menjiplak dokumen, memfitnah, memeras, menipu, menghasut, menyuap, intimidasi, bersikap keras, membenci, mencaci maki, menyiksa, memerkosa, merusak-menyabot, membumi hangus, membunuh hingga membantai. Aktivis partai mulai dilatih berdusta hingga ahli, karenanya membunuh dan membantai. Bagi orang komunis berdusta itu bukan dosa.
Ringkasnya, dalam satu kalimat pegangan pencetus partai yaitu tujuan menghalalkan cara. Apa saja cara yaitu halal, asal tujuan sanggup tercapai. Angka 18 di atas belum total meliputi semua cara sanggup yang dilakukan pencetus partai. Dalil "tujuan menghalalkan cara" ini dipatuhi pencetus partai, dan sangat memudahkan kerja mereka.
Dua jenis lantaran kematian itu, pertama, kegagalan aktivitas ekonomi yang menyebabkan rakyat secara massal mati kelaparan (terutama Rusia Soviet dan RRC), dan kedua, pembantaian partai terhadap rakyat antikomunis. Yang dibunuh itu bukan bangsa lain, tapi bangsanya sendiri, yang tidak seideologi.
Dalam sejarah dunia, ideologi yang menjagal jutaan insan yaitu Nazisme. Ideologi Partai Nazi yang dipimpin Adolf Hitler (1934-1945) ini membunuh 11 juta orang, terutama orang Yahudi dari banyak sekali negara. Kejahatan dahsyat ideologi Nazisme ini ternyata cuma 1/10 kebiadaban ideologi komunisme.
Musnahnya insan dalam jumlah besar, antara lain, lantaran penyakit menular. Tapi dalam sejarah dunia tak ada penyakit menular yang pernah membunuh insan 4.500 orang sehari selama 74 tahun berturut-turut. Kini orang-orang KGB (Komunis Gaya Baru) sebagai penerus PKI yang sudah bubar, dengan dalih hak asasi manusia, gigih mengusung ideologi gulung tikar yang lebih ganas ketimbang penyakit menular itu.
Sesudah sekitar 70 tahun komunisme berkuasa di 28 negara, ternyata mereka gagal memenuhi kesepakatan memakmurkan rakyat dengan ideologi Marxisme-Leninisme itu. Pemimpin partai, setelah memegang kekuasaan, ternyata lebih korup dan menindas rakyat ketimbang pimpinan negara nonkomunis. Seperti rumah-rumahan kartu domino ditiup kipas angin, negara-negara komunis itu runtuh bergeletakan. Mereka menyatakan meninggalkan ideologi itu.
Puncaknya pada Desember 1991 dikala Presiden Soviet Rusia Boris Yeltsin membubarkan Partai Komunis Soviet Rusia, partai komunis tertua di dunia. Dunia gempar. Diumumkan bahwa mereka tidak lagi menggunakan ideologi itu sebagai asas negara, yang dinyatakan sebagai ideologi bangkrut. Presiden Boris Yeltsin (dulu ketua partai) telah menyelamatkan 200 juta rakyatnya dari cengkeraman ideologi ganas itu.
RRC, Vietnam, Korea Utara, dan Kuba terguncang. Tapi RRC dan Vietnam licik. Mereka terang-terangan mengkhianati ekonomi sosialis-komunis dan mempraktikkan ekonomi kapitalistik, tapi merek kantornya tetap merek kantor komunis. Kedua negara ini gigih tak aib menyebut diri sebagai negara komunis, walaupun pengkhianat besar dasar ideologinya. Akibatnya, RRC dan Vietnam jadi makmur. Korea Utara dan Kuba tidak berkhianat sehingga tetap sengsara.
Bagaimana Komunis Gaya Baru di Indonesia? Kita 25 tahun lebih cepat bertindak. Muak dengan tiga kali berontak dan perebutan kekuasaan berdarah (1926, 1948, 1965), PKI dibubarkan dan terlarang pada 1966. Dibanding dengan apa yang dilakukan Boris Yeltsin pada 1991, kita 25 tahun lebih sigap bertindak.
Diukur dari cara mendendam, KGB menciptakan Indonesia jadi bangsa kecil. KGB tahu bahwa Marxisme-Leninisme-Aiditisme sudah gulung tikar total, tapi mereka bergerak terus lantaran ingin membalas dendam. Ini yang mereka latihkan-ajarkan kepada generasi muda yang dikaburkan matanya terhadap fakta sejarah.
Gembar-gembor KGB yaitu mereka dizalimi, tiba-tiba dibunuhi pada Oktober-November-Desember 1965 tanpa sebab. Lebih dahulu Aidit (1923-1965) melaksanakan seni administrasi menyampaikan PKI dizalimi dengan "provokasi Hatta" wacana pemberontakan Madiun September 1948. Apa yang dilakukan KGB dan Aidit berbentuk seni administrasi serupa, yaitu dusta sangat besar.
Aidit menghapus/mengaburkan sejarah pembantaian oleh Moeso pada Oktober-November-Desember 1948 di Madiun, Soco, Cigrok, di 24 kota dan desa di sekitar Madiun, dengan sasaran ratusan kiai, santri, pamong praja, dan rakyat non-PKI. Kenapa Moeso menjadi begitu kejam?
Moeso melaksanakan pembantaian itu meniru Stalin (1925-1953). Moeso melarikan diri ke Rusia selama 21 tahun (1927-1948), setelah gagal berontak 1927. Apa yang di Rusia diajarkan Stalin kepada Moeso, dipraktikkannya setelah ia memproklamasikan Republik Soviet di Madiun, 18 September 1948.
Algojo PKI merentangkan tangga membelintang sumur, kemudian Bupati Magetan dibaringkan di atasnya. Ketika telentang terikat itu algojo PKI menggergaji badannya hingga putus dua, bergelimang darah-usus-daging, eksklusif dijatuhkan ke dalam sumur.
Dubur warga desa di Pati dan Wirosari ditusuk bambu runcing dan mayit mereka ditancapkan bangkit di tengah sawah sehingga mereka kelihatan ibarat pengusir burung pemakan padi. Yel-yel PKI di Madiun: "Pondok bobrok, sabung bubar, santri mati! Pondok bobrok, sabung bubar, santri mati!"
Meniru PKUS yang di Rusia Soviet menghancurkan gereja dan masjid, PKI memperabukan dua masjid di daerah Kembang Kuning, Surabaya (Masjid Rahmat, 1948), dan Masjid Agung Trenggalek (berumur 205 tahun, Maret 1949).
Kebiadaban PKI 1948, kemudian teror 1963-1965 tercatat dalam memori umat non-PKI. Sehingga dikala pembunuhan enam jenderal (Gestapu PKI) yang disusul dengan Kudeta 1 Oktober 1965 Dewan Revolusi pimpinan DN Aidit, perebutan kekuasaan yang gagal dan melarikan diri itu, umat bereaksi keras, didukung Tentara Nasional Indonesia AD. Terjadilah masaker itu.
Dalil sejarah yang sangat pahit yaitu di mana pun kalau Partai Komunis sukses merebut kekuasaan, mereka menjagal rakyat antikomunis. Tapi kalau gagal kudeta, merekalah yang dijagal. Di Indonesia, secara pahit, PKI yang dimasaker. Jumlah korban masaker paling banyak 400 ribu orang (Matthew White: 2012). Tapi dalam banyak sekali publikasi dilebih-lebihkan hingga 1-2 juta korban.
Hal inilah yang dieksploitasi KGB terus-menerus. Rumus yang mereka gunakan yaitu tiba-tiba, "ujug-ujug", dizalimi, dibunuhi tanpa sebab. Tentu ini tak masuk logika sehat. PKI yang memulai semua itu, awal sekali pada 1926, kemudian pada 1948 (September-November) dan 1963-1964-1965.
PKI yang memulai rangkaian teror, yang menjadi lantaran masaker itu. Gerakan preemtif rakyat anti-PKI disebabkan dan dimulai oleh PKI sendiri. Pelanggaran terhadap hak asasi insan disebabkan dan dimulai oleh PKI sendiri. Ini dielakkan dan dengan semangat berdusta besar, bahkan tidak disebut sama sekali. []
Oleh Taufiq Ismail
Sastrawan
Dipublikasikan oleh Republika
Sumber https://iberdakwah.blogspot.com/