Mereka Yang Terhalang Minum Dari Telaga Al Kautsar


Telaga dan sungai Al-Kautsar begitu nikmatnya, itulah salah satu kenikmatan di akhirat. Bagaimana kita selaku seorang muslim sanggup menikmatinya? Ternyata memang ada orang yang terhalang untuk minum dari telaga tersebut.

Apa itu Al-Kautsar?
Al-Kautsar sanggup diartikan sebagai kebaikan yang banyak. Bisa pula nama sungai di nirwana atau nama telaga Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rincian pengertian Al-Kautsar disebutkan dalam Zaad Al-Masiir, 9: 247-249. Lihat klarifikasi lengkapnya: Tafsir Surat Al-Kautsar.

Sungai Al-Kautsar
Terdapat hadits dalam shahih Muslim, dari Anas, ia berkata, suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di sisi kami dan ketika itu dia dalam keadaan tidur ringan (tidak nyenyak). Lantas dia mengangkat kepala dan tersenyum. Kami pun bertanya, “Mengapa engkau tertawa, wahai Rasulullah?” “Baru saja turun kepadaku suatu surat”, jawab beliau. Lalu dia membaca,

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الأَبْتَرُ

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami telah memperlihatkan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat alasannya ialah Rabbmu; dan berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kau dialah yang terputus” (QS. Al Kautsar: 1-3). Kemudian dia berkata, “Tahukah kalian apa itu Al Kautsar?” “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”, jawab kami. Rasulullah shallallahu  ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّى عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ هُوَ حَوْضٌ تَرِدُ عَلَيْهِ أُمَّتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ آنِيَتُهُ عَدَدُ النُّجُومِ فَيُخْتَلَجُ الْعَبْدُ مِنْهُمْ فَأَقُولُ رَبِّ إِنَّهُ مِنْ أُمَّتِى. فَيَقُولُ مَا تَدْرِى مَا أَحْدَثَتْ بَعْدَكَ

“Al Kautsar ialah sungai yang dijanjikan oleh Rabbku ‘azza wa jalla. Sungai tersebut mempunyai kebaikan yang banyak. Ia ialah telaga yang nanti akan didatangi oleh umatku pada hari final zaman nanti. Bejana (gelas) di telaga tersebut sejumlah bintang di langit. Namun ada dari sebgaian hamba yang tidak sanggup minum dari telaga tersebut.  Allah berfirman: Tidakkah engkau tahu bahwa mereka telah amalan gres sesudahmu.” (HR. Muslim, no. 400).

Telaga Al-Kautsar
Al-Kautsar juga ialah nama haud (telaga) yang begitu besar di surga. Haudh itu daerah berkumpulnya air. Telaga itu ada di padang Mahsyar yang akan didatangi oleh umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Telaga ini mempunyai air yang datangnya dari sungai Al-Kautsar yang berada di surga. Oleh alasannya ialah itu telaga tersebut disebut telaga Al-Kautsar.

Dalam hadits Abu Dzarr disebutkan,

عَنْ أَبِى ذَرٍّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا آنِيَةُ الْحَوْضِ قَالَ « وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لآنِيَتُهُ أَكْثَرُ مِنْ عَدَدِ نُجُومِ السَّمَاءِ وَكَوَاكِبِهَا أَلاَ فِى اللَّيْلَةِ الْمُظْلِمَةِ الْمُصْحِيَةِ آنِيَةُ الْجَنَّةِ مَنْ شَرِبَ مِنْهَا لَمْ يَظْمَأْ آخِرَ مَا عَلَيْهِ يَشْخُبُ فِيهِ مِيزَابَانِ مِنَ الْجَنَّةِ مَنْ شَرِبَ مِنْهُ لَمْ يَظْمَأْ عَرْضُهُ مِثْلُ طُولِهِ مَا بَيْنَ عَمَّانَ إِلَى أَيْلَةَ مَاؤُهُ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ وَأَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ »

Dari Abu Dzarr, ia berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan ember yang ada di al-haudh (telaga Al-Kautsar)?”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-Nya. Wadah untuk minum yang ada di telaga Al-Kautsar banyaknya menyerupai jumlah bintang dan benda yang ada di langit pada malam yang gelap gulita. Itulah gelas-gelas di surga. Barang siapa yang minum air telaga tersebut, maka ia tidak akan merasa haus selamanya. Di telaga tersebut ada dua kanal air yang tersambung ke Surga. Barang siapa meminum airnya, maka ia tidak akan merasa haus. Lebarnya sama dengan panjangnya, yaitu seukuran antara Amman dan Ailah. Airnya lebih putih dari pada susu dan rasanya lebih bagus dari pada manisnya madu.” (HR. Muslim, no. 2300)

Sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Hajar, telaga tersebut berada di sisi surga. Sumber air dari telaga tersebut ialah dari sungai yang ada di dalam surga. Demikian dinyatakan oleh Ibnu Hajar dalam Al-Fath, 11: 466.

Mereka yang Terhalang Minum dari Telaga Al-Kautsar
Dari Abu Wail, dari ‘Abdullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ، لَيُرْفَعَنَّ إِلَىَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ لأُنَاوِلَهُمُ اخْتُلِجُوا دُونِى فَأَقُولُ أَىْ رَبِّ أَصْحَابِى . يَقُولُ لاَ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ

“Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga). Dinampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika saya akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini ialah umatku.’ Lalu Allah berfirman, ‘Engkau bekerjsama tidak mengetahui bid’ah yang mereka buat sesudahmu.’ ” (HR. Bukhari, no. 7049)

Dalam riwayat lain dikatakan,

إِنَّهُمْ مِنِّى . فَيُقَالُ إِنَّكَ لاَ تَدْرِى مَا بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِى

“(Wahai Rabbku), mereka betul-betul pengikutku. Lalu Allah berfirman, ‘Sebenarnya engkau tidak mengetahui bahwa mereka telah mengganti ajaranmu setelahmu.” Kemudian saya (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mengatakan, “Celaka, celaka bagi orang yang telah mengganti ajaranku sesudahku.”  (HR. Bukhari, no. 7051)

Siapakah mereka?
Sebagaimana disampaikan oleh Imam Nawawi rahimahullah, para ulama berselisih pendapat dalam menafsirkan mereka yang tertolak dari telaga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Pendapat pertama: Yang dimaksud ialah orang munafik dan orang yang murtad. Boleh jadi ia dikumpulkan dalam keadaan nampak cahaya bekas wudhu pada muka, kaki dan tangannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil mereka dengan bekas yang mereka miliki. Lantas dibantah, mereka itu bekerjsama telah mengganti agama sesudahmu. Artinya, mereka tidak mati dalam keadaan Islam yang mereka tampakkan.

Pendapat kedua: Yang dimaksud ialah orang yang masuk Islam di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas murtad sepeninggal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil mereka walau tidak mempunyai bekas tanda wudhu. Walau Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tahu keislaman mereka ketika dia hidup. Lantas dibantah, mereka itu ialah orang yang murtad setelahmu.

Pendapat ketiga: Yang dimaksud, mereka ialah hebat maksiat dan pelaku dosa besar yang mati masih dalam keadaan bertauhid. Begitu pula termasuk di sini ialah pelaku bid’ah yang kebid’ahan yang dilakukan tidak mengeluarkan dari Islam. Menurut pendapat ketiga ini, apa yang disebutkan dalam hadits bahwa mereka terusir cuma sekedar eksekusi saja, mereka tidak hingga masuk neraka. Bisa jadi Allah merahmati mereka, lantas memasukkan mereka dalam nirwana tanpa siksa.  Bisa jadi pula mereka mempunyai tanda bekas wudhu pada wajah, kaki dan tangan. Bisa jadi mereka juga hidup di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan setelah itu, akan tetapi dia mengenal mereka dengan tanda yang mereka miliki.

Imam Al-Hafizh Abu ‘Amr bin ‘Abdul Barr mengatakan, “Setiap orang yang menciptakan kasus gres dalam agama, merekalah yang dijauhkan dari telaga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyerupai Khawarij, Rafidhah (Syi’ah), dan pelaku bid’ah lainnya. Begitu pula orang yang berbuat zalim dan terlaknat karena melaksanakan dosa besar. Semua yang disebutkan tadi dikhawatirkan terancam akan dijauhkan dari telaga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Wallahu a’lam.”  (Syarh Shahih Muslim, 3: 122)

Ringkasnya untuk sanggup minum dari telaga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam haruslah memenuhi beberapa syarat:

Harus beriman dengan iman yang benar:
1. Mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Menjalankan islam secara lahir dan batin.
3. Menjauhi maksiat dan dosa besar.
4. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah untuk sanggup menikmati telaga Al-Kautsar.



Naskah Khutbah Jumat @ Masjid Jurug, Giriwungu, Panggang, Gunungkidul
16 Jumadats Tsaniyyah 1437 H, diselesaikan di Darush Sholihin Panggang
Oleh Al-Faqir Ila Maghfirati Rabbihi: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel oleh Rumaysho
Sumber https://iberdakwah.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel