Pada awalnya, Android tidak memakai layar kunci berbasis gesture, menentukan untuk hanya meminta user untuk menekan tombol Menu telepon. Pada Android 2.0, layar kunci berbasis gesture gres diperkenalkan, menampilkan dua ikon: satu untuk membuka telepon, dan satu untuk mengatur mode volume, diaktifkan dengan menyeret ikon yang relevan dengan bab tengah layar pada kurva (sama dengan putaran dial). Pada Android 2.1, tombol putar digantikan oleh dua tab di kedua ujung layar. Android 3.0 memperkenalkan desain baru: bola dengan gembok ikon diseret ke luar dari area melingkar. Pada 4.0 , pilihan untuk membuka eksklusif ke kamera disediakan, sementara 4.1 menambahkan kemampuan untuk membuka ke layar Google Search dengan menyeret ke atas. Android 4.2 menciptakan perubahan aksesori ke layar kunci, yang memungkinkan pengguna untuk menambahkan widget ke halaman diakses pada layar kunci dengan menggesekkan dari tepi kiri layar. Kamera diakses dengan cara yang sama dengan menggesekkan dari tepi kanan layar. Android juga memungkinkan perangkat terkunci memakai password, rujukan pada grid dari 9 lingkaran, atau dengan pengenalan wajah.
Menggunakan layar kunci menyerupai rujukan (pattern)/ password yakni cara yang paling efektif untuk melindungi data pribadi kamu. namun bagaimana kalau kau lupa atau ada orang lain yang berusaha membuka secara terus menerus, salah memasukkan pola/password, hingga diblokir dan kau tidak bisa membuka ponselmu. damai alasannya yakni ada cara gampang yang sanggup kau lakukan untuk membukanya kembali.
Melakukan forgot password/pattern: diharapkan data internet, klik forgot password atau pattern > masukan username dan password > sign in. Jika tidak bisa mengakses internet kau bisa melaksanakan panggilan dari ponsel lain tanpa menutupnya kemudian tekan tombol home > settings/ pengaturan > nonaktifkan rujukan atau password di sajian keamanan.
