Ternyata Ini Tanda Diterimanya Amal


Belum usang kita bergelut melaksanakan rukun Islam ke 4 yaitu puasa di bulan suci ramadhan. Pahalanya tanpa batas. Dan ibadah-ibadah yang kita lakukan di bulan itu, bernilai besar, lebih istimewa daripada bulan-bulan lain. Tentu impian setiap insan, amalan-amalan ibadah yang dilakukan sanggup menadatangkan cinta dan rahmad Allah kepadanya, sanggup memasukkan ke surgaNya.

Lantas apa tanda diterimanya amal?

Pertama, dimudahkan melaksanakan amal shalih setelahnya.

Ada sebuah pepatah arab yang sangat menarik,

الحسنة تقول أختي أختي، والمعصية تقول أختي أختي

Amal-amal kebajikan menyeru, “Kemarilah saudaraku.. kemarilah.” Dan amalan dosa juga menyeru, ““Kemarilah saudaraku.. kemarilah.”

Salah seorang ulama salaf mengatakan,

من ثواب الحسنة الحسنة بعدها ، ومن جزاء السيئة السيئة بعدها

Diantara ganjaran amal shalih ialah amal shalih setelahnya. Dan diantara ganjaran dosa ialah dosa setelahnya.

Saat seorang semakin ulet melaksanakan amal ibadah, sesudah melaksanakan suatu ibadah, itulah diantara tanda amal ibadah sebelumnya diterima. Ibaratnya, pahala akan mengundang sahabatnya dari pahala-pahala yang lain, demikian halnya dosa, yang tidak ditaubati, akan mengundang datangnya sahabatnya dari dosa-dosa yang lain.

Ada sebuah hadis yang menjadi dasar ungkapan di atas. Hadis dari sobat Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu-, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَليْكُم بِالصِّدقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ

Berbuatlah jujur, alasannya ialah kejujuran akan mengantarkanmu pada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkanmu kepada surga. (HR. Muslim)

Kedua, merasa amal sholih belum sempurna, merasa kecil serta tidak ujub dengan ibadah yang sudah diperbuat.

Ada sebuah renungan indah dari Imam Ibnul Qoyyim -rahimahullah-.

وعلامة قبول عملك : احتقاره واستقلاله وصغره في قلبك حتى إن العارف ليستغفر الله عقيب طاعته وقد كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا سلم من الصلاة استغفر الله ثلاثا وأمر الله عباده بالاستغفار عقيب الحج ومدحهم على الاستغفار عقيب قيام الليل وشرع النبي صلى الله عليه وسلم عقيب الطهور التوبة والاستغفار، فمن شهد واجب ربه ومقدار عمله وعيب نفسه : لم يجد بدا من استغفار ربه منه واحتقاره إياه واستصغاره

Tanda diterimanya amal shalih anda : ketika hati merasa bahwa amal shalih masih hina dan kecil. Sampai orang-orang yang benar-benar mengenal Allah, selalu beristighfar setiap usai melaksanakan ibadah. Adalah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bila akibat salam dari sholat, ia beristighfar sebanyak tiga kali. Allah juga telah memerintahkan hamba-hambaNya untuk beristighfar sesudah akibat melaksanakan ibadah haji. Allah juga memuji mereka yang beristighfar sesudah melaksanakan sholat malam. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam memerintahkan taubat dan istighfar usai berwudhu.

Maka siapa yang mengetahui kewajibannya kepada Tuhannya, dan menyadari kualitas amalnya, serta aib-aib yang menempel pada jiwanya, pasti dia akan selalu beristighfar usai melaksanakan amal ibadah, merasa amalannya masih sangat penuh kekurangan. (Lihat : Madarijus Salikin 2/62)

Semoga bermanfaat..




Yogyakarta, 4 Juli 2018
Ditulis oleh : Ahmad Anshori
Artikel : Muslim.or.id
Sumber https://iberdakwah.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel